Lirik Lagu Pangalo! - Menghidupi Hidup Sepenuhnya
Pangalo! - Menghidupi Hidup Sepenuhnya
(Verse 1)
Menghitung kawan yang bertahan dalam pertempuran,
perang yang personal tantang absurd kehidupan.
Apa kabar, apakah kakimu telah berakar,
atau masihkah berkobar mengembara dan berlayar?
Hari berganti, apakah mimpimu juga ikut berganti,
mencoba kompromi dengan belukar hidup
yang teramat sulit tuk di mengerti,
yang kerap kali melukai hati setiap pemimpi yang menjalani.
Yang girang menjajaki dan gigih melampaui setiap jurang dilewati dengan tawa juga nyali,
dengan musik dan imaji,
berani menunda mati tuk penuhi amorfati.
Gores pena, tuangkan gelisah, rayakan kesunyian jiwamu dengan mencipta.
Memilih berbeda, memilah dunia,
dan menolak tua meski umur telah senja.
Apa yang kau harapkan
pada benih yang kau tanamkan,
meneruskan intensi atau melupakan pontensi diri
yang penuh ambisi merakit luka dengan puisi,
meramu kembali hidup yang terlewatkan dalam ilusi.
Pada kawan kuberbagi janji tuk mengalahkan hari
dengan rokok juga kopi, dengan waras filosofi.
Aku yang menapaki hari dengan pola para pejuang,
menantang ketidakmungkinan dengan gaya menerjang.
Maka kami membangkang di dalam arus keseragaman hidup
yang melumpuhkan kehendakku, jiwaku, ragaku, akalku,
mimpiku juga cintaku kepada semesta yang melahirkan diriku.
Kami menari karena mabuk kesadaran
dan memilih kegilaan sebagai makna kehidupan.
Kebebasan kuaminkan dalam wujud keliaran.
Kami rawat kewarasan dengan hasrat pembangkangan.
Dan kurindukan persahabatan sebagai piranti pengusir kebosanan
namun jarak membentang maka ku sendirian,
mengepalkan tangan jalani setiap sunyi kemuakan.
(Chorus)
Aku menari dalam kelam dunia ini, kawan.
Merayakan hidup dengan hasrat pemberontakan.
Berjanji dalam hati bahwa aku tak berhenti.
Melampaui diri sendiri dengan amorfati.
(Verse 2)
Kutuliskan anarki lalu kuberaksi,
kukoreksi diri dengan khusyuk kontemplasi.
Kubekali hati, nalarku mengambil kendali,
setiap nazar kugenapi dengan revolusi diri.
Kehendak berkuasa menantang penguasa,
merumuskan senjata dengan tanjam kata-kata.
Kumati berkali dan lahir kembali,
menata kembali moralku yang basi.
Sampaikan pada kawanku yang lelah mengembara,
yang memendam angkara atas congkaknya dunia.
Jangan pernah menyerah, meskipun tak bermakna
tetap jalani hidup ini dengan sepenuhnya.
Tetaplah kau hunus amarahmu macam semangat Sisifus.
Kepakkan harapanmu bagai sayapnya Ikarus.
Walau hangus ragamu jangan terberangus,
meskipun absurd yang penting kau tulus.
(Chorus)
Aku menari dalam kelam dunia ini, kawan.
Merayakan hidup dengan hasrat pemberontakan.
Berjanji dalam hati bahwa aku tak berhenti.
Melampaui diri sendiri dengan amorfati.
Fatum brutum amorfati
Menghidupi hidup sepenuhnya
Comments
Post a Comment